Kamis, 10 Mei 2012

Pasar Terapung


Pasar Terapung Muara Kuin adalah salah-satu pasar tradisional yang berada di atas air sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  Pasar Terapung ini bisa dikatakan unik karena pada umumnya pasar berada di darat tetapi Pasar Terapung ini sesuai dengan namanya adalah berada diatas permukaan air sungai Barito dengan menggunakan Jukung (sebutan perahu dalam bahasa Banjar) sebagai sarana/ tempat untuk berjual-beli.
Selain Pasar Terapung Muara Kuin masih ada lagi pasar-pasar terapung lainnya seperti Pasar Terapung di sungai Martapura.
Layaknya disebuah pasar, maka Pasar Terapung ini juga memperlihatkan pemandangan adanya transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli yang datang dari berbagai penjuru desa. Barang-barang yang dijual selain bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari juga dijual makanan siap saji seperti soto banjar, nasi kuning dan kue-kue, selain itu ada juga warung diatas kapal dimana didalamnya tersedia meja dan kursi untuk makan layaknya seperti sebuah warung kopi dipinggir jalan. Diwarung diatas kapal ini pengunjung dapat menikmati soto banjar dan nasi rawon.
Kegiatan Pasar Terapung ini berlangsung pada pagi hari sebelum matahari terbit sekitar jam 05.00 wita sampai sekitar jam 08.00 wita dan berangsur-angsur sepi ketika matahari mulai menampakkan dirinya dari timur.
Ciri khas dari Pasar Terapung ini adalah banyaknya perahu besar dan kecil yang saling berdesak-desakkan mencari pembeli dan penjual yang mondar-mandir kesana kemari.
Ciri khas lainnya lagi adalah masih seringnya terjadi transaksi barter antar pedagang yang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut Bapanduk.
Dukuh adalah sebutan untuk para pedagang wanita yang berperahu.
Panyambangan adalah sebutan untuk pihak tangan kedua yang membeli dari para Dukuh.
Pasar Terapung ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dunia untuk berkunjung ke Indonesia karena memiliki nilai jual tinggi. Untuk melestarikan dan mempertahankan Pasar Terapung ini, maka diadakanlah perayaan Festival Pasar Terapung di tepi sungai Martapura. Berbagai macam atraksi digelar di festival ini seperti tari-tarian, banyanyi, bagasing, balogo, mahidin dan beraneka adat dan budaya.
Banjarmasin memiliki potensi wisata sungai yang dapat dikembangkan lebih jauh. Di sepanjang sungai di Banjarmasin masih banyak ditemui rumah-rumah terapung yang disebut Rumah Lanting dan ini bisa menjadi obyek wisata.
Daerah Kuin yang merupakan daerah pemukiman yang berada disepanjang aliran sungai memiliki beberapa daya tarik pariwisata, antara lain wisata alam, wisata adat dan wisata budaya. Disamping itu Pasar Terapung, perkampungan dengan rumah tradisionalnya ditepian sungai, kerajinan ukiran ornamen rumah Banjar dan perahu tradisional merupakan atraksi yang menarik bagi wisatawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar